Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian ekologis yang dilaksanakan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, propinsi NTT. Faktor yang dianalisis adalah ketinggian dan curah hujan hubungannya dengan insideni malaria.
Insidensi malaria tidaklah berhubungan secara linier dengan ketinggian, walaupun didapatkan insidensi terbanyak ada di daerah dengan ketinggian 850 m dpl. Curah hujan bukan merupakan faktor yang mempunyai hubungan berarti walaupun tampaknya kejadian malaria meningkat di musim kering. Pola kejadian malaria berbeda di tingkat kabupaten dengan di tingkat desa. Faktor lokal spesifik haruslah dipertimbangkan dalam menganalisis pola malaria di tingkat desa.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai hubungan antara cuaca dengan kejadian malaria, termasuk di antaranya vektor dinamik dan faktor sosial ekonomi.
Untuk menyempurnakan program malaria menjadi lebih baik, suatu strategi managemen malaria dengan integrated vector sangatlah diperlukan. Program ini haruslah didasarkan pada data dasar yang kuat, akurat, dan terkini.